SuaraJogja.id - Angka kematian ibu (AKI) hamil di Kabupaten Bantul periode 2018 sampai 2021 mengalami kenaikan. Itu menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul. "Pada 2018 AKI mencapai 14 kasus, 2019 turun 13 kasus, 2020 naik menjadi 20 orang, dan untuk tahun ini ada 43 orang," ungkap Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja, Jumat (3/12/2021).
Tema yang dipilih pada Rakontek 2020, menurut Sekretaris Ditjen P2P, dr. Achmad Yurianto dalam laporannya yang disampaikan pada pembukaan Rakontek (24/2) ini dimaksudkan untuk penguatan program pencegahan dan pengendalian penyakit baik dari teknis pelaksanaan program khususnya promotif dan preventif dalam mencapai cakupan kesehatan semesta
direncanakan. Pandemi Covid-19 tahun 2020 (di Kota Yogyakarta kasus pertama tejadi pada Maret 2020) memberikan dampak sangat besar terhadap pelaksanaan program dan kegiatan OPD Dinas Kesehatan. Kondisi pandemi menjadikan program dan kegiatan difokuskan pada penyelamatan warga Kota Yogyakarta dengan program dan kegiatan
Peranan kader posyandu dalam menekan AKI dan AKB meliputi melakukan kegiatan pendataan (arsip), bertindak sebagai komunikator kesehatan, melakukan pendekatan dan persuasif, melakukan visitasi
memfokuskan pada intervensi yang bertujuan menurunkan AKI, AKB dan meningkatkan kesehatan Ibu dan Bayi. 8. Angka Kematian Ibu yang selanjutnya disingkat AKI adalah jumlah kematian Ibu selama kehamilan atau dalam periode 42 (empat puluh dua) hari setelah berakhirnya kehamilan akibat semua sebab yang terkait dengan atau
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Buleleng pada tahun 2017 disebabkan oleh beberapa masalah baik obstetric yakni perdarahan, eclampsia, syok sepsis maupun non obstetric. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Buleleng pada tahun 2017 sebagian besar disebabkan oleh BBLR, asfiksia dan beberapa penyebab lainnya. .